Sabtu, 29 Oktober 2016

Juni 2012, Sidang dan Pengumuman Kelulusan (2)

Baca dulu tulisan yang pertama disini


Program tv saya judulnya "Dunia Anak", program feature televisi yang berisi seputar hobi dan reverensi gaya hidup untuk anak2. Dalam prototype, yang menjadi presenter adalah adik teman saya (Terima kasih sekali buat Dita dan adiknya). Idealnya presenternya ya Amel Carla (icon anak - anak banget waktu itu). Tapi siapa sanggup bayar Amel, cuma buat dummy TKA mahasiswa lagi?

Pembimbing saya, mbak Rosy saat itu tidak puas dengan hasilnya. Presentar kaku, terlihat kurang berpengalaman, tidak bisa menyajikan informasi dengan baik (memang iya, saya yang sudah 4 tahun kuliah penyiaran belum tentu bisa kalau nggak bakat jadi presenter, apalagi mereka masih anak2 dan bukan artis atau presenter). Lokasi syuting cuma di sekitar FISIP UI, tidak menunjukkan adanya usaha.

Mbak Rosy meminta presenter dan lokasi syuting diganti. Kalau tidak, saya bisa mendapat masalah saat sidang, karena pasti ditanyakan oleh penguji. Kalaupun lulus, nilai saya bisa jelek, dan pembimbing saya tidak mau itu terjadi. TKA sudah dibuat dengan susah payah, memakan waktu lama ( satu semester, bahkan lebih kalau dihitung dari pembuatan outline ), sayang sekali kalau hasilnya tidak maksimal. Mbak Rosy menyampaikan itu dengan sangat lembut, tapi saya dalam hati sudah nahan tangis, berasa langit runtuh (hiperbola lagi).

Selesai bimbingan saya langsung nyari spot buat nyolok laptop dan pake hotspot (waktu itu di gedung Komunikasi). Buru-buru buka laporan TKA, tapi nggak tahu mau ngapain. Ada beberapa yang harus direvisi, tapi nggak bisa mikir. Karena masalah terbesar adalah revisi dummy.

Dummy untuk TKA saya dibuat dalam waktu sekitar satu bulan, melibatkan banyak pihak mulai dari presenter, reporter, cameramen, dan editor. Gimana caranya diulang hanya dalam waktu kurang dari satu minggu?

Pertama, presenter harus diganti. Berarti saya harus mencari presenter baru, tapi yang memiliki bakat host. Nyari anak begitu nggak segampang nyari tukang bakso pas lagi hujan.

Kedua, presenter diganti berarti harus syuting ulang. Saya butuh cameramen juga, siapa yang bisa? teman - teman saya waktu itu juga sibuk mempersiapkan sidang, termasuk yang membantu syuting saya di dummy awal. Angkatan di bawah saya (anak komunikasi 2009 atau 2010) sudah libur semester karena kuliah terakhir kalo ga salah akhir Mei, sebagian besar pasti sudah tidak di Depok.

Ketiga, harus diedit ulang juga. Padahal teman yang membantu ngedit tinggalnya di Bekasi. Dummy pertama diedit dalam waktu sekitar satu minggu, untuk dummy kedua harus selesai kurang dari dua malam. Mau sim salabim prok prok prok biar jadi?!

Di tengah kebingungan itu, mata rasanya sudah panas banget, tinggal disenggol dikit air mata siap mengalir deras (ditahan - tahan banget karena gedung Kom lagi rame. Ada yang mojok juga buka laptop, ada yang mau bimbingan juga, ada yang nongkrong2 aja selesai kuliah).

Dan akhirnya ada teman yang sepertinya tahu saya punya masalah besar. Gilang (teman satu prodi jurnalisme, ketua angkatan 2008) nyamperin. Cukup dengan pertanyaan yang kalo ga salah bunyinya cuma," Lo kenapa Wun?" bisa membuat tangis saya pecah, sejadi - jadinya. Enggak teriak sih, nangisnya enggak bersuara juga karena rame kan malu. Tapi nangis yang sampe sesenggukan, rahangnya sakit, nggak bisa ngeluarin satu kata pun, padahal pegen cerita banget sama pengen minta bantuan. Lalu teman saya yang lain, Astrid yang biasa dipanggil Lele (teman satu bimbingan TKA, punya dia TV Magazine juga tapi tentang KPOP) juga datang. Kalau nggak salah, saya sama Lele habis bimbingan bareng, jadi dia tahu masalah soal dummy harus diganti.

Gilang dan Lele akhirnya berusaha membantu saya. Haha, inget banget waktu itu Lele semacam mendikte list apa - apa yang harus saya lakukan setelah ini, siapa kandidat potensial yang bisa jadi presenter dan cameramen saya beserta nomer hapenya, sampai kapan bisa mulai syuting dan ngasih hasilnya ke editor. Dia dikte dan saya catat sambil sesenggukan (hahahahaha, ya ampun masa2 itu ~~). Terima kasih kalian (Gilang yang sekarang mantap sebagai PR di Indocement, masih sering  ketemu terutama pas liputan dan Lele yang sekarang keren banget jadi PNS di Kemenpar kerjaannya ke luar negeri melulu, pas ke New Zealand aku super iri!).

Singkat cerita (dengan penuh perjuangan, beberapa hari nggak bisa tidur tenang, beberapa kali ditolak sama calon2 kandidat presenter) akhirnya saya dapet dua presenter, ada Jojo dan Landra (Komunikasi 2010, adik angkatan) yang berperan sebagai presenter. Landra yang sudah berusia 20 tahun harus memerankan anak usian 13 - 15 tahun. Ada juga Gita (Komunikasi 2010) dan Faisal (Komunikasi 2008, teman satu prodi jurnalisme) yang membantu sebagai cameramen. Saya agak lupa, Faisyal kalo ga salah bantu di dummy pertama, yang dummy versi revisi dibantu Gita apa ya. Berhasil dapat lokasi baru juga buat syuting di TK Kukusan, belakang kampus.

Dengan bantuan mereka, syuting terlaksana dengan cepat dan Alhamdulillah lancar. Terima kasih kalian (Jojo yang sekarang kalo ga salah lagi dapet LPDP S2 di Leeds, udah lulus belum ya?, Landra dan Gita sukses jadi persenter kece di NetTV dan Faisal jadi PR nya kedubes Jepang di Indonesia. Kalau sama Faisal belakangan suku kontak2an mengingat Kontan lagi seneng ngepoin kerjasama Indonesia-Jepang di pembangunan infrastruktur). Oh iya, saya sendiri sekarang berprofesi sebagai jurnalis ekonomi di harian Kontan! Yeay, sesuai sama cita2 yang saya tulis di profil blog ini. (Nanti mau cerita ini juga, lalalala ~)

Dengan segala daya dan upaya serta berkah rahmat Allah yang Mahakuasa, hari Rabu, 13 Juni 2012 saya maju sidang TKA. Alhamdulillah lulus. Nangis juga waktu itu. Mbak Rosy yang lihat saya nangis bilang begini," Kenapa nangis, sidang kamu termasuk gampang lho. Pertanyaannya juga tidak susah - susah banget kok, untung dummy nya sudah diganti juga."

Itu tangisan lega mbak, terharu bersyukur gimana lah. Nggak kebayang kalo ga jadi lulus empat tahun mau bilang apa sama orang tua yang susah-susah ngirim uang tiap bulan. Gimana malunya sama Bulik dan Paklik yang ngasih makan + tempat tinggal empat tahun. 


Sidang TKA, 13 Juni 2012. Sengaja memilih sidang terbuka, supaya teman2 bisa lihat dan saya jadi nggak grogi.
Kiri - Kanan : Mas Awang (Ketua Sidang), Mbak Rosy (Pembimbing), Saya , Mbak Asty (Penguji), Mas Helmi (Sekretaris Sidang)


Selain nama-nama yang terlibat di "Drama" TKA, ada banyak teman yang membantu dalam proses pembuatan TKA kok, maapin yes nggak disebutin. Tapi semua disebut di halaman terima kasih kok, hahaha...
 

Buat yang kepo TKA saya seperti apa, ternyata bisa diunduh gratis di link ini (baru tahu juga setelah iseng googling judul TKA, whehehehe ~). Kalau mau dibaca, dijadikan referensi boleh, tapi jangan dijiplak yaa.. Biarpun nggak sempurna, itu bikinnya pake drama bukan pake magic.

Kalo mau lihat dummy nya langsung japri aja! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar